BATAM

>> Selasa, 28 April 2009

Postingan ini karena gue kangen ama taplaw padang. He he nggak nyambung. Nikmati aja ya postingannya. Sory Judul ama gambarnya beda banget. Itu foto pantai padang tempat gue sering nongkrong atau pun sekadar lewat kalau lagi suntuk………..

Batam……….hmm kota ini tak pernah masuk dalam angan-angan waktu kecil gue he he. Dulu yang gue tahu batam itu hanya sebuah kota yang geografisnya dekat dengan Singapura. Selebihnya gue nggak tahu apa-apa tentang batam. Hingga akhirnya di tahun 2002 gue terdampar di pulau ini. Karena mau nggak mau suami sejak 1999 sudah lebih dulu merantau ke Pulau ini.

Batam sama panasnya dengan Padang kota kelahiran gue. Sehingga tidak terlalu sulit bagi gue untuk beradaptasi. Tapi soal makanan cukup lama gue bisa beradaptasi. Karena walaupun katanya rumah makan Padang tapi tetap aja rasanya nggak sama dengan masakan yang di Padang. Walaupun judulnya sate Padang tetap aja yang lebih enak sate yang di Padang .He he dasar padang.

Nggak terasa ternyata April ini gue udah 7 tahun menjadi warga Batam. Tapi yang lucunya anak2 gue, satu pun nggak ada yang lahir di Batam. He he. Jihan dan Kahfi lahir di Padang. Karena gue merasa belum nyaman untuk melahirkan di Batam. Bukan apa-apa karena “ BoNyok “ masih stay di Padang. Jadi lebih nyaman kalau mama papa ada di samping gue ha ha. Dan ternyata kebiasaan gue setiap melahirkan pulang ke Padang, menyebabkan persalinan gue nggak di dampingi si Uda. Waktu Jihan lahir 30 Desember 2003 si Uda sedang di atas pesawat Merpati dari Batam ke Padang. Dan waktu melahirkan Kahfi si Uda baru sampai di Padang sih. Tapi pas masih di parkiran RS. Yos Sudarso (tempat gua melahirkan), Kahfi udah brojol he he. Jadi laki gue nggak pernah liat perjuangan keras gue saat melahirkan ha ha. Ya sudah lah , yang penting anak-anak lahir dengan selamat.

Back to about Batam. Do u know “ruli” in Batam.? He he gue pun tahunya istilah ruli pas udah di Batam. Ruli itu singkatan dari Rumah Liar. So many Ruli here. Walau pun hari ini di gusur besok tumbuh lagi. Ya mungkin Pemerintah Batam juga kurang tegas dalam mengatasi masalah ini. But just fyi, ada juga kawasan ruli di batam ini yang di putihkan oleh Pemerintah, setahu gue seperti Tiban Kampung dan beberapa perkampungan Tua lainnya.

Batam memang jauh dari yang namanya macet. Tapi ada juga beberapa titik yang pada jam puncak akan macet seperti Simpang Batamindo /Panbil Muka Kuning.Jalan2 kota 80% mulus. Karena pada jam2 puncak tersebut karyawan Batamindo ganti shift. Rata2 Pabrik atau PT kami menyebutnya di Batam memberlakukan 3 shift (ex 7.00-15.00,15.00-23.00,23.00-7.00). twenty four hours non stop. Jadi jika loe jalan malam di batam jangan heran jika di jalanan banyak cewek2 belia yang nongkrong nunggu angkot atau mobil jemputan untuk ke PT. Itu udah jadi pemandangan biasa.

Dulunya yang menjadi daya tarik Batam adalah FTZnya (Free Trade Zone), tapi sejak tahun 2004 UU mengenai FTZ di batam di hapuskan. Sehingga Batam tidak seistimewa dulu. Tapi mulai 1 April kemarin FTZ kembali untuk Kota Batam. Tapi apakah FTZ ini akan membuat Batam, seperti dulu lagi, entah lah. Karena krisis perekonomian Global yang menghantam Amerika, juga membuat banyak Pengusaha2 di Batam terpaksa memPHK ribuan karyawannya.

Hehm…….kalau disuruh milih tinggal di Batam atau di Padang, kayaknya gua tetap akan pilih tempat kelahiran gue Padang. Tempat gua menghabiskan 24 thn umur gue. Jadi homesick nich. Setiap pulang ke Padang, gue males banget balik ke Batam. He he…tapi nasib berkata lain gue harus survive di Batam.

Menurut gue Batam memang tak seindah kota kelahiran gue. Jadi terus banding2in. Di Padang ada jalan yang menyusuri pinggir pantai Padang. Taplau kami menyebutnya (tapi lawik). Kalau lagi stress duduk di taplau sambil makan jagung bakar hem yummy. It can release your stress. Dulunya gue pikir Batam yang di kelilingi laut ini seperti Padang. Tapi ternyata tak satupun jalan di kota Batam ini yang menyusuri pinggir pantai. Nggak tahu kenapa.

Duh gue punya cita2 untuk menghabiskan masa tua di Padang. Ngomong2 ini judul postingan gue Batam kan, kok malah banyak cerita tentang Padang juga he he.

Rasanya yang istimewa di Batam ini tidak terlalu banyak menurut gue, di antaranya :


  • Jembatan Barelang (Batam Rempang Galang) yang menghubungkan Batam dengan beberapa pulau kecil
  • Shooping barang2 elektronik, barang2 branded dan barang2 kw (made in hongkong, korea, dan china)
  • Dekat kalau mau nyebrang ke Singapura dan Johor Malaysia
  • Gemerlap Dunia Malam

Bagi teman2 yang berminat datang ke Batam jangan sungkan2. Dan jangan berpikiran buruk dulu. Semua yang gue ceritain di atas cuma menurut gue. Belum tentu menurut teman-teman seperti itu.

Welcome to Batam……………

9 komentar:

Xitalho 28 April 2009 pukul 10.19  

Postingan yang jujur... semoga pemko or OB mau belajar ke daerah lain terutama Padang (kalee yeee...) untuk mengelola pantai-pantainya agar bisa menjadi aset wisata daerah...

Bunda Jihan 28 April 2009 pukul 10.54  

ha ha tul .......pecuma aja pulau ini udah dikeliling laut tp tidak dikelola dengan baik..........

Anonim 28 April 2009 pukul 23.08  

nice story. Apa di panbil hanya adaperumahan mewah / vila atau ada yg kecil juga ? Trims.

Bunda Jihan 1 Mei 2009 pukul 09.03  

di panbil setahu saya cuma ada rumah besar2. yg griyanya nggak ada

Anonim 2 Mei 2009 pukul 23.06  

Ok, terima kasih Bunda !

Anonim 3 Mei 2009 pukul 07.15  

Ga enak disana.....Puanas bgt...mendingan di Tanjung Pinang tapi soal kehidupan malam 2 tempat itu ga ada bedanya. Gimana Bun??

Bunda Jihan 6 Mei 2009 pukul 08.28  

tanjung pinang....sejak 7 thn tinggal di batam blm pernah ke sana he he kalo soal.....dugem........kata orang sih plus minus. but i don't like dugem.......

Anonim 21 Mei 2009 pukul 18.34  

memang tanjung pinang lebih dingin ?

dayana 24 Mei 2009 pukul 23.34  

Indahnya...

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP