Prita dari Email ke Penjara…………………

>> Kamis, 04 Juni 2009


Hanya karena email yang berisi keluhan dan ketidak puasannya pada pelayanan sebuah rumah sakit swasta di wilayah Tangerang, Prita seorang ibu rumah tangga biasa harus di tahan dan berpisah dengan kedua anak2nya yang masih kecil. Prita pun tentu tidak pernah akan menyangka hal ini akan terjadi. Keluhan yang disampaikan via email ke teman2 pribadinya akhirnya menyebar keberbagai miling. Rumah Sakit tersebut tidak terima dengan statement Prita yang menurutnya telah mencemarkan nama baik RS.

Duh miris sekali…..kemana hak bersuara dan berpendapat di negeri Indonesia tercinta ini. Kenapa keluhan Prita tidak dijadikan sebagai bahan introspeksi dalam meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit tsb??

Terus terang saya baru ngeh dengan kasus ini kemarin, sewaktu saya membuka facebook dan ada teman yang mengajak joint di komunitas “Dukungan bagi Ibu Prita, Penulis surat keluhan melalui internet yang ditahan”. Setelah saya buka dan baca , saya nggak berpikir dua kali lagi untuk joint dalam komunitas ini.

Menyedihkan………kemana keadilan dinegeri tercinta ini. Hampir 3 minggu Prita harus mendekam di penjara. Sampai akhirnya kemarin sore Prita dikeluarkan dari Lapas Tangerang dengan status tahanan kota. Alhamdulillah masih banyak ternyata di negeri ini masyarakat yang peduli dengan nasib Prita.

Hari ini Prita akan menjalani sidang di Pengadilan, mudahan Allah SWT memberikan jalan kebebasan untuk Prita. Hari ini saya berpuasa, dan Allah berjanji akan mendengarkan do'a orang yang sedang berpuasa. Doaku untuk kebebasanmu Prita.

Selamat berjuang Prita, doa kami selalu menyertaimu.

21 komentar:

Xitalho 4 Juni 2009 pukul 09.54  

Pangling....!! kirain kesasar masuk blog orang... ternyata blognya Bunda Jihan ganti wajah tho...

Untuk Bu Prita... semoga ada jalan terbaik... Konsumen koq dipenjara..

Ayah Wiwik 4 Juni 2009 pukul 09.56  

Boikot saja Rumah sakit arogan kayak gitu...

Ayah Intan 4 Juni 2009 pukul 09.58  

Rumah sakit itu khan.. bisnis sosial.
Setidaknya walopun Comersial oriented punya jiwa sosial dikit terhadap kemanusiaan.

Ayah Dipo 4 Juni 2009 pukul 10.00  

Intinya Kalo mau sakit harus kaya dulu....

Orang Miskin Haram Sakit...

Ayahkembar 4 Juni 2009 pukul 10.02  

Turut trihatinlah untuk bu prita.

Semoga diberi kekuatan dan jalan keluar yang baik

belukarijo 4 Juni 2009 pukul 10.04  

Ganyang Malaysia ..!!

**jaka sembung bawa golok**

hehehehe

Sarasehan 4 Juni 2009 pukul 10.06  

Jangan berobat ke rumah sakit begajul seperti itu lagi...

Ngomong2 Bu prita sekarang deket dng para capres ya..??
Azas manfaat dong.....

mama hilda 4 Juni 2009 pukul 10.17  

wah blog nya ganti kulit nih jeng...makin maknyos templatenya..

rumah sakit kalo terlalu komersial jadi begitu, kritikan bukan di jadikan sebagai landasan untuk memperbaiki kinerja pihak rumah sakit, malah sebaliknya.. dimana-mana konsumen is king, kritikan konsumen seharusnya di artikan sebagai input positif, artinya konsumen itu memberikan perhatian, sehingga jangan sampai kasus yang sama terulang..lho kok malah nuntut..anehh...

wah fenomena ini sepertinya jadi ajang tebar pesona ya..yang saya biikn senyum-senyum, kok mengaitkan isu ini dengan neolib..makin aneh lagi..

sepur 4 Juni 2009 pukul 10.33  

wah.....makin ngejreng nih blognya...udah mulai rame.

soal bu prita ......saya turut prihatin atas kecongkaan rumah sakit OMNI, semoga saja penegak hukum bisa lebih jernih dan adil dalam memutuskan perkara ini. sudah nggak sembuh lalu komplain ....keluar uang banyak ..eeee ujungnya masuk penjara.
sebuah pelayanan publik yang patut dipertanyakan.

mrwhy 4 Juni 2009 pukul 13.11  

Kasihan anak - anaknya. Anaknya yg kecil seumur anak saya. Saya bisa merasakan bagaimana rindunya anak - anak pada ibunya yg tidak di samping.

fifi 4 Juni 2009 pukul 15.01  

kayaknya yg mampir ke blog aku , banyakan ayahnya deh.......hahaha

fifi 4 Juni 2009 pukul 15.20  

thx all for your comment

kir31 4 Juni 2009 pukul 20.20  

saya juga turut prihatin buat mba prita,,seharusnya pihak rs yang introspeksi diri,,eh malah lapor polisi..huh

ople 5 Juni 2009 pukul 01.06  

Bunda salam Kenal ya....

Puspita 6 Juni 2009 pukul 19.26  

Bu Prita hebat ya!. Pengalaman hidupnya luar biasa. Namun saya yakin dibalik cobaan beliau ini tersembunyi barokah yang luar biasa. Amin.

Bersemangat ibu-ibu Indonesia.

Ani 6 Juni 2009 pukul 21.28  

Turut prihatin , semoga bu Prita tegar menghadapi kasus ini,d an moga masalahnya cepat kelar, dan keadilan dapat ditegakkan.

itdot 8 Juni 2009 pukul 16.55  

dasar pemerintaha yang mikirin diri sendiri. ini akibat nya untuk kita

hendra 10 Juni 2009 pukul 11.25  

ya gara-gara pasal IT itu kita jadi ga bebas ngeluarin semua unek2 dll nya!!!
saya benar2 ga setuju dengan pasal-pasal IT tu!!
contohnya bu Prita harus berhadapan dengan hukum gara2 Pasal IT...

genial 11 Juni 2009 pukul 04.08  

sepertinya... klu memang diharuskan utk sakit, kita harus pinter2 pake otak.. pilih2 gtu... jgn ygsekiranya gk bakal bsa kita tanggulangi sendiri gtu... apalagi klu udah berkenaan dengan biaya pengobatan.. fiuhhh...

tp apa kita kuasa berkehendak demikian??!?!

chikal 17 Juni 2009 pukul 21.23  

kadang dalam sakit kita bisa berpikir lebih positif dan lebih baik... so positif thinking aja

suwung 19 Juni 2009 pukul 23.14  

ayo suarakan kebenaran

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP